mau ke mana, buru-buru?



"mau ke mana, buru-buru?"
kamu bilang.




K
ayaknya sudah hampir tiga atau empat tahun lalu kamu bertanya begitu. Sampai sekarang, kalau saya sedang melamun tentang masa depan, kalau saya sedang melongo karena kesuksesan kawan, kalau obrolan malam temanya pekerjaan, saya sering ingat itu. Kata-katamu, "mau ke mana, buru-buru?" Lalu mata saya menyipit sambil bibir saya gigit.

Kamu bilang saya buru-buru. Karena hampir tiap semester ambil SKS maksimal. Karena tidak pernah mengulang. Karena ikut KKN sesuai gelombang. Karena ketika waktunya datang, saya sidang. Belum wisuda sudah bekerja. Ijazah di tangan kabur langsung ke Jakarta. Kadang kamu bilang, saya tidak belajar. Apalagi tentang kehidupan. Saya tidak setuju. Karena kadang hidup harus diburu, bukan ditunggu.

Sekarang, saya bahkan enggak tau kamu di mana, sedang apa, buru-buru atau tidak. sementara saya masih saja berpikir, "habis ini apa lagi? tahun depan saya mau liburan ke mana? tahun depan saya bekerja di mana? sebelum berubur tiga puluh saya mau berbuat apa?" persis, seperti tiga tahun lalu ketika saya mulai bekerja. Persis, empat tahun lalu waktu saya masih kuliah. Seperti siang itu, waktu kamu bertanya begitu.

Mungkin sekarang kamu bahagia dengan tidak terburu-buru. Saya tidak keberatan. Sementara saya tetap tidak bahagia karena selalu merasa terburu-buru. Tapi saya sama sekali tidak terbayang, kalau saya jadi kamu, menunggu entah apa itu.




*senang mendengar kabar kawan-kawan berlulusan. jadi ingat ini, ingat kamu, hahahaha.

Comments

  1. aku termasuk yang sedang tidak buru-buru tahun ini karena cuma ambil kerjaan freelance. tahun depan baru deh bergerilya, cil. selamat buat 2004 yang lulus hari ini :)

    ReplyDelete
  2. Enjoy! Baik yang terburu-buru atau yang tidak.

    ReplyDelete
  3. yeup. bebas semuanya, asal hepi.
    selamat memilih :)

    ReplyDelete

Post a Comment