10 Tempat Makan di Yogyakarta yang Enggak Instagram-Genic tapi Perut-genic

yumm!


10 Tempat makan makanan khas di Yogyakarta yang enak dan bikin kenyang.

Udah banyak banget tulisan kayak gini, ngapain saya nulis lagi? Pikir saya. Tapi ada sebuah kekecewaan (yang enggak terlalu mendalam) ketika masuk blog seseorang dengan judul menjanjikan mengandung kata "restoran, tempat makan, cafe, jogja," kemudian mendapati informasi yang enggak seperti harapan. Jadi harus browsing berulang-ulang. Padahal perut udah keroncongan.

Saya suka makan. Tapi males motret makanan. Apalagi bikin review. Soalnya saya cerewet banget soal makanan. Buat saya grade makanan itu ada:

* enggak bisa dimakan
** lumayan bisa dimakan
*** lumayan enak
**** enak
***** enak banget

Yang enak banget ini pun, mungkin lebih banyak faktor psikologisnya. Dan bagi saya, semua rasa selalu dibandingkan harga. Misalnya makan enak di Abhayagiri tapi berdua habis 500k, rasanya pun jadi lumayan. Akan menganjurkan tempat ini ke orang? Mungkin kalau special occasion sepert birthday atau anniversary. Kalau makan malam biasa? Mendingan cobain 10 tempat makan yang enggak Instagram-genic tapi perut-genic ini kalau lagi di Jogja. Dan karena begitu makanan datang biasanya saya langsung menyerbunya, saya memilih untuk embed fotonya dari berbagai akun Instagram, yah.

Dan kalau teman-teman yang tinggal di Jogja, sih, mungkin udah biasa mungkin. Dan bisa jadi lebih suka explore cafe baru yang kiyut buat foto. Silakan mampir aja ke akun Instagram para food blogger atau mas ini, deh.

Anyway.
Ini nih kalau menurut saya 10 tempat makan makanan Indonesia di Yogyakarta yang enak dan bikin kenyang!


Sogul Jogja**
Address: Jl. C Simanjuntak, Terban, Gondokusuman, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55223, Indonesia
Spent: 50K for two

A post shared by Endah Purwanti (@endahpur92) on

Semacam sop tapi gule. Enak dan pedas. Tapi abis makan ini saya sih sakit perut, mungkin enggak tahan sama pedasnya, he-he-he.


Kedai Rakyat Djelata***
Address: Jl. Dr. Sutomo No.54, Baciro, Gondokusuman, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55211, Indonesia
Hours: 11AM–11PM
Phone: +62 274 7437435


Kedai ini menunya ada banyak, berbagai makanan rumahan khas Jogja. Kami sempat ke sana dua kali buat makan siang. Menu yang paling terkenalnya brongkos, dia ini semacam sayur yang agak mirip rawon tapi kuahnya lebih kental karena lebih banyak bumbu dan dimasak pakai santan. Dua bahan lagi yang membuat brongkos berbeda dengan rawon adalah dia memakai kacang tolo dan tahu, ini yang membuat brongkos khas. Sementara saya sih paling suka sayur lodehnya. Makan di sini harganya seperti makan di warung nasi, murah, tapi rasanya enak!


Warung Handayani ***
Address: JL Gading No. 2, Selatan Alun-alun Kidul Keraton, Patehan, Kraton, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55133, Indonesia
Hours: 6:30AM–4PM
Phone: +62 813-9274-7998
Spent: 50K for two


Kedainya sebenarnya kecil, seperti warung bakso kalau di Bandung. Tapi yang datangnya banyak, sampai kadang pada nunggu giliran di luar. Awalnya saya pikir karena lokasinya yang dekat sekali sama Alun-Alun Kidul, kebanyakan yang makan di sini wisatawan. Ternyata banyak juga PNS atau penduduk lokal yang beraktivitas di sekitar Alkid ini yang makan siang di warung Handayani. Kalau dari dindingnya sih ada banyak tempelan ulasan warung ini dari berbagai media, tampaknya memang cukup legendaris walau kecil.

Menu utamanya tentu saja brongkos. Tapi ada berbagai macam pilihan campuran, bisa ditambah telur, tahu, ayam, dan lain-lain. Karena enggak terlalu suka brongkos, saya pesan rawonnya. Rasanya lumayan tapi buat saya terlalu manis. Kalau yang suka makanan berkuah yang cenderung manis, cocok deh ke sini.


Iga Sapi Bali***
Address: Jl. Umbul Permai, Sariharjo, Ngaglik, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55581, Indonesia
Hours: 11AM–10PM
Phone: +62 274 7858938
Spent: 100K for two


Makan iga Bali kok di Jogja? Ya karena lagi lapar aja dan kelewatan. Sebenarnya ini iga bakar aja tapi ada pilihan sambal matah khas Bali-nya. Selebihnya rasanya kayak iga Bakar aja tapi enggak kayak Iga Bakar di Jangkung di Bandung, yang ini enggak banyak kecap dan disajikan dengan kuah kaldu. Enak deh, kenyang, posinya gede!


Tengkleng Gajah****
Address: Jl. Kaliurang KM. 9.3, Bulurejo, Minomartani, Ngaglik, Minomartani, Ngaglik, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55582, Indonesia
Hours: 9AM–9PM
Phone: +62 812-2768-6809
Spent: Under 100K for two

A post shared by mey (@meyka_zhu) on

Bukan, bukan makan tengklengnya gajah, itu sih saya juga enggak tega. Menu yang ditawarkan adalah tengkleng kambing tapi porsinya besar makanya dibilang tengkleng gajah. Tengkleng itu sebenarnya sop khas Solo yang isinya daging, jeroan, dan tulang kambing. Rasanya menyerupai gule atau tongseng tapi kuahnya enggak terlalu mlekoh.

Buat saya yang prinsipnya daging terenak adalah yang nempel di tulang, seneng banget makan di sini. Soalnya seporsi tengkleng gajah itu isinya tulang belulang yang berbalut daging. Bumbunya enak, dagingnya empuk. Warung Tengkleng Gajah juga menawarkan menu olahan kambing lainnya, jadi boleh pilih kalau enggak mau menggerogoti tulang, he-he-he.


Soto Pak Sholeh****
Address: Jalan Wiratama No.84, Tegalrejo, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55244, Indonesia
Hours: 6:30AM–3PM
Phone: +62 274 560584
Spent: 50K for two

A post shared by Astuti Tri Lee (@astutitrilee) on

Sotonya seger! Dan sebenernya harganya murah, satu porsi cuma sekitar Rp13 ribu. Tapi di meja disajikan daging empal dan paru yang sepotongnya lebih mahal dari harga soto seporsi. Jadinya kalau banyak makan empal atau parunya bakalan mahal seorangnya, ha-ha-ha. Tapi beneran deh, empalnya enaaaak~

Jangan kaget kalau ke sana lalu enggak dapat tempat duduk, tunggu aja ada yang selesai makan. Soalnya memang selalu penuh. Sotonya panas, suasana kedainya juga, jadi memang khusus buat makan bukan buat ngobrol atau nongkrong. Kasihan juga yang ngantri. Dan jangan berharap dibantuin masnya buat nyariin tempat duduk, yah, masnya sibuk, mandiri aja gaeys.


Sate Petir Pak Nano****
Address: No., Jl. Jogja Ring Road Sel. No.90, Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta
Bussines hours: 12 pm - Maghrib 
Spent: 50k for two 

   
PEDES! Jadi ini sate kambing yang ditaburi potongan cabe rawit merah diiris tipis. Buat yang suka sate kambing dan pecinta pedas, ini juara banget. Langsung teringat beberapa nama teman yang pasti bakal suka makan ini. Tongsengnya juga enak dan sama-sama ditaburi potongan cabe rawit merah juga. Tapi, kalau enggak suka pedas juga enggak apa-apa, sih, bisa minta jangan pedas. Tapi, yang bikin petir kan justru potongan rawitnya. Kenapa hanya tiga bintang? Karena waktu saya mencoba, daging satenya agak alot. Sementara tongsengnya baik-baik aja. Mungkin waktu itu saya kurang beruntung.

Satu porsi sate (5 tusuk) dan satu porsi tongseng harganya sekitar Rp19 ribu, masing-masing. Dan, katanya kalau mau nambah rawit gratis, walau harga rawit lagi mahal. Kalau saya sih, enggak nambah. Udah. Cukup, Pedes! Oh iya, sate dan tongseng yang dimasak pakai anglo ini baru buka jam 12 siang. Waktu itu saya kepagian jadi nunggu, bareng beberapa kameramen yang mau syuting kedai Pak Nano. Famous, lah!


Ayam Goreng Tojoyo*****
Address: Jl. Urip Sumoharjo No.133, Klitren, Gondokusuman, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55222, Indonesia
Hours: 11AM–3:30AM
Phone: +62 274 552750

A post shared by 钟慧铌 (@huenii) on

Ini sebenarnya brand ayam goreng terkenal semacam Suharti atau Mbok Berek, kan, yah? Kenapa harus masuk list ini? Karena enak banget sampai dalam satu kali trip pernah dua hari berturut-turut ke sana saking kalau makan di sana selera dan makannya jadi banyak!

Ayamnya yang gurih, lembut, dan wanginya beda sama ayam goreng kebanyakan ini enak banget dimakan sama sambel. Bukan cuma ayam jangan lupa pesen paru gorengnya yang favorit banget! Lembut dan gurih, sama sekali enggak bau amis.


Sate Klathak Pak Pong*****
Address: Jl. Imogiri Timur KM. 10, Wonokromo, Pleret, Kec. Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta,
Bussines hours: 10 am - midnight 
Spent: 50k for two 

 
I LOVE MEAT! Jadi jangan kaget kalau banyak makanan khas yang saya pilih ini mengandung daging sapi atau kambing. Kalau sate klathak Pak Pong ini sebenarnya sate kambing muda. Selain sate (bisa pilih sate kecap manis atau klathak) dia juga menyediakan menu gule, tongseng, kicik, dan tengkleng. Malam itu saya dan suami pesan sate klathak dan tongseng. Sate klathak ini bumbunya tipis enggak berbalur penuh kecap manis, lebih fokus ke dagingnya yang gurih dan karena dibakar dengan anglo, jadi wangi. Tusukannya pakai besi, jadi ukurannya cukup besar. Satu porsi hanya dua tusuk, disajikan dengan kuah yang juga gurih. Sate ini satu porsinya Rp19 ribu. Nasi dan minuman berasa masing-masing sekitar Rp3 ribu.

Sementara tongsengnya seperti kebanyakan tongseng di wilayah Jawa Tengah, kuahnya pas, enggak banjir seperti sebagian tongseng yang saya temui di Jakarta. Sebenarnya mau pesan yang lain, tapi sudah habis. Menu lain seperti tongseng dan gulai harganya sekitar Rp15 ribu. Jadi berdua kayaknya cuma habis Rp50 ribu kalau pesannya enggak berlebihan. Satu-satunya yang bikin males ke sini adalah: JAUH. 


Enthok Slenget Kang Tanir *****
Address: Jl. Raya Turi, Donokerto, Kec. Sleman, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta
Hours: 4 PM - 9 PM
Spent: 50k for two

A post shared by TrieWidi03 (@triewidi03) on

Ini tuh semacam rasanya seperti gule tapi ditumis karena kuahnya enggak sebanyak itu. Dan bahan utamanya adalah daging enthok alias saudaranya bebek. Gurih dan pedas, malah kita bisa minta ekstra pedas, enak banget dimakan sama nasi putih. Enthoknya juga enggak alot, dimasak pakai arang, jadi makin wangi.


Ketika kami lagi makan di sana, lagi ada orang TV yang janjian mau shooting. Dari obrolan mereka saya dengar kalau, jangan datang terlalu sore karena takutnya sekitar jam 2 siang sudah habis. Oh iya, lokasinya jauh yah dari tengah kota dan suasana kedainya sederhana banget! Kalau mau makan di sini harus direncanakan dan jangan terlalu siang supaya enggak kehabisan. Atau kalau mau ke sana bisa telepon dulu untuk pesan sekian porsi dan mau datang jam berapa supaya enggak kehabisan. Maaf saya enggak minta nomornya. Femes, deh, kang Tanir!

Comments

Post a Comment