Konser Coldplay AHFOD Bangkok 2017, Kencan Paling Megah Saya di Usia 30
Coldplay pernah bilang, “Life has a beautiful, crazy design.”
Dan bener banget.
We sat on a roof,
named every star
Shared every bruise
and showed every scar
Hope has its proof put
your hand in mine saying,
"Life has a
beautiful, crazy design."
And time seemed to
say,
"Forget the world
and its weight."
And here I just want
to stay
Amazing day.
Kencan pertama kami, Soundrenaline, tahun 2005. Kayaknya pertama kali
gandengan tangan. Setelah itu ada banyak acara musik yang kami datangi. Mulai
yang gratis sampai yang berbayar. Dari Pure Saturday, The Milo, Linkin Park,
B.O.B, Mew, Suede, sampai Sigur Ros. Di Bandung, Yogyakarya, sampai Jakarta.
Sebenarnya selera musik kami enggak identik, tapi
bersinggungan di beberapa musisi. Yang akhirnya bisa kami nikmati bersama. Ada
juga yang enggak. Seperti Komunal, Burgerkill, Seringai, dan band semacamnya
yang saya bahkan enggak familiar sama musiknya. Atau The 1975, M83, Copeland,
gitu doi enggak terlalu suka. And it’s fine. For
us, it was always about the opposite attracts.
And looking back, our
relationship always colored by music. From the moment where it has not even
began to when it rose, through the falling apart, while we mold it back again,
and until today.
Tapi enggak pernah menyangka kalau dua belas tahun kemudian,
kami bisa nonton konser Coldplay, berdua, di Bangkok. Pertama, enggak nyangka
akan berkesempatan nonton konser band besar idola masa remaja. Ke-dua, enggak
nyangka akan berkesempatan liburan ke luar negeri bareng. Ke-tiga adalah, di
kala itu mana kebayang bahwa dua belas tahun kemudian, masih bareng.
Mandatory pict :)) |
Difotoin orang baik <3 |
Konser perjuangan
But to be honest, enggak semua album Coldplay membekas pada sisi emosional saya. Saya suka, tapi
enggak ‘merasuk’ seperti album yang pertama kali saya dengar ketika SMA itu.
Tapi di tiap albumnya, selalu ada saja, lagu-lagu andalan yang masuk playlist, walau enggak the whole album. Dan saya biasanya kalau
nge-fans sama musisi, bakalan 'melahap' sealbum-albumnya. Sehingga awalnya ragu
ketika mau beli tiketnya. Apalagi susah banget!
Bukan cuma susah beli tiketnya, segala hal yang menyangkut
rencana saya nonton pertunjukkan mereka ini banyak banget ujiannya. Dari proses perpanjang
passport kami bersua yang begitu terdendat dan panjang antriannya, sampai tiket pesawat
yang mahal banget buat PP Jakarta-Bangkok. Tapi setelah didera begitu banyak
masalah dan keraguan, akhirnya kami berangkat juga ke Bangkok with our smile ear to ear.
Bangkok panas banget, selfie depan jendela macam dikasih lighting :P |
Permainan warna dan
suara
Rajamanggala stadium yang berkapasitas hampir 50 ribu orang
itu luas sekali! Dan tempat kami duduk di tribune
begitu tinggi, tapi menghadap tepat ke panggung. Karena datang ke venue dari siang, kami disuguhi sunset sebelum konser. Sempet gerimis
juga ketika opening act tapi enggak
berlanjut hujan ketika konser utama.
Added value :P |
Jauh banget yah, ke panggung? xD |
Tiap nonton konser musisi idola, saya pasti joget, walau di
keseharian saya kurang suka joget, kalau lagi konser tiba-tiba ganti
kepribadian, joget dan teriak-teriak nyanyi. Irfan sih enggak, katanya takut
ngalangin anak kecil yang berdiri di belakang dia. Walaupun di tribune, semangat saya sebenarnya
festival. Tapi kalau di festival kebagian belakang dikit enggak bisa lihat
apa-apa saya suka sedih, di kasus-kasus tertentu persoalan tinggi badan ini
memang enggak bisa diabaikan.
Dan biasanya kalau konser yang ditunggu-tunggu pasti nangis,
kan, di lagu-lagu tertentu. Yang mengejutkan, ketika Coldplay bawain Yellow dan Fix You, lagu yang biasanya menusuk hati kan kalau dibawain, saya
malah semangat nyanyi. Di lagu-lagu lain yang biasanya fine-fine aja malah cirambay
(berlinangan air mata, bahasa Sunda). Saya malah mendapati diri sendiri
menangis di lagu, Paradise dan Everglow. Tapi sayangnya lagu terbaru
Coldplay kesukaan kami, Amazing Day
enggak dibawakan di Bangkok. Huuu.
Di luar lagunya yang udah-lah-yah-enggak-usah-dibahas-lagi,
saya suka banget melihat Chris yang lari sana-sini, joget, loncat,
tiduran, sambil nyanyi, aktif sekali. Satu hal yang bikin saya bersyukur
memilih tribune adalah bisa menikmati
indahnya permainan lampu dari led wristband
yang dipakai penonton. Kalian yang ada di festival indah banget, made me catch my breath! Ditambah fireworks yang enggak tahu berapa kali ditembakkan,
malam itu begitu spektakuler. Coldplay membuat saya menikmati warna, saya si
penyuka monokrom, malam itu, begitu tergila-gila dengan warna dan suara.
<3 |
By far, most
spectacular date-concert, ever.
Comments
Post a Comment