ke sana, ke tempat di mana kau akan lebih bahagia
"Di sana ada apa Bi?"
Saya akan tanyakan itu padamu kalau bisa.
Usiamu masih tigapuluhan, hal terakhir yang saya ingat hanyalah betapa kamu tetap terlihat cantik di lebaran dua tahun lalu meskipun terlihat tak merawat diri, tentu saja, setelah semua yang terjadi padamu, Ibu sering cerita. Meskipun hampir seumur hidup kita tidak mengenal, saya banyak dengar cerita, dan entah mengapa saya merasa kamu baik dan cantik, Bi. Seingat saya, mungkin terselip diantara kenangan masa kecil saya, walau kata Ibu mustahil saya ingat kamu, usia saya masih kurang dari tiga ketika kamu sering menghabiskan waktu dengan saya.
"Di sana ada siapa Bi?"
Saya akan tanyakan itu padamu kalau bisa.
Setelah semua yang terjadi padamu, ibumu yang mengalami gangguan jiwa sejak kau beranjak dewasa. Keadaan ekonomi yang melilit keluargamu, dan betapa semuanya menjadi penyebab kau tidak bisa melanjutkan sekolahmu. Dan tanggungjawab menjaga kedua orangtua angkatmu yang menua jatuh di pundakmu membuatmu bahkan tak sempat berkencan, atau menikah. Betapa hidup ini tampak kejam bagimu. Dan entahlah, mungkin ini jawaban dari tuhan, untukmu, di usiamu yang masih berkepala tiga, hanya terpaut beberapa tahun dariku.
"Di sana apakah menyenangkan Bi?"
Saya akan tanyakan itu padamu kalau bisa.
Dan saya ingin meminta maaf, sebagai orang yang pernah kau urusi ketika bayi, betapa saya lupakan kau, betapa saya tidak bisa membuat perubahan apapun, betapa saya lemah. Andai saya dengar dulu berita kalau kau sakit, tapi tak ada kabar, hanya hari ini, hanya berita ini, dan saya tidak bisa datang ke sana, karena ayah sakit di rumah, hanya ada saya. Tapi saya yakin, kalau kau tahu keadaan sekarang kau akan bilang, "Dek Astri jaga bapak saja di rumah...." Lalu kau akan tersenyum seperti yang saya ingat.
"Di sana, semoga kau lebih bahagia.
Ah tidak, di sana kau akan bahagia."
Doa saya yang akhirnya membasahi mata, mengiri kepergianmu, ke sana ke tempat di mana kau akan lebih bahagia. Ah tidak, kau memang akan bahagia.
*may God take a good care of you from now on Bi Erin. amin.
dan saya bahkan tidak punya fotomu :'(
ahh tulisan ini membuat aku pun tercekat. Sorry to hear about your loss, ciL :(
ReplyDeleteDan yaa..beliau pasti akan jauh lebih baik di sana :)
turut berduka, cil.. lekas tegar kembali, kawan
ReplyDeleteikut berdoa buat bi erin, cil.
ReplyDeleteTurut berduka ya,cil.
ReplyDeleteBi erin pasti lebih senang di sana.
May she rest in peace,amin.
tengkyuh all :D
ReplyDeleteamin ya robbal alamin..
innalillahi... hoeee terharu >.<
ReplyDeleteiya nda. sedih aku juga nulisnya hik.
ReplyDelete