morning of the (supposed to be) glorious life
chapter 5 : i love to love you enough
“Love can consign us to hell or to paradise,
“Love can consign us to hell or to paradise,
but it always takes us somewhere.”
pagi ini hujan, sambil berjalan saya berpikir untuk membuka payung, tapi saya urungkan, dan mengapa saya mengurungkan niat itu, membuat saya berpikir, sepanjang jalan.
seperti ketika saya mau membuka payung. saya malas memakai payung saya karena saya tidak mau payung saya rusak, saya tidak mau payung deep navy blue yang saya beli di butik di bandung itu rusak. saya tidak mau payung yang hampir berwarna hitam yang saya tunggu-tunggu dan cari0cari itu rusak.
saya juga jadi ingat kalau, saya tidak mau menggunakan brown feather boots saya karena enggak mau basah. enggak mau tergores di bus. enggak mau muncul lipatan di depan karena bekas jalan jauh.
saya juga jadi ingat kalau, saya enggak mau menggunakan brown leather bag charles and keith saya buat naik bus. okay, emang bukan barang yang mahal banget, tapi itu saya beli pakai tabungan yang lumayan lama saya sisihkan. semua barang juga saya beli pakai tabungan sendiri. tapi yang ini, sedikit lebih lama dari yang biasanya.
saya lihat apa yang saya pakai. saya pakai sepatu 15ribu yang saya beli di gasibu dan saya modifikasi sedikit. bukan karena enggak peduli kalau dia rusak. saya peduli banget, soalnya dia enak banget dipakai. nyaman dan enggak bikin saya waswas.
saya pakai tas fred perry hitam kesukaan saya. waktu saya beli lumayan mahal sih, tapi dia udah agak beladus karena saya pakai kuliah. bahannya juga enggak gampang koyak, kanvas. enggak gampang kotor, dan bagian belakangnya sudah rusak.
banyak kejadian semacam ini, dengan berbagai barang, walaupun sebenarnya barang saya enggak banyak, haha. tapi pengalaman tadi di pagi hujan bikin saya sadar. saya sadar, kalau saya memilih untuk menyukai sesuatu dengan cukup, tidak belebih, tidak berlebihan.
dan justru, hal yang saya suka dengan jumlah yang cukup adalah hal yang selalu ada di dekat saya. sementara hal yang saya sukai berlebihan, jauh dari saya, saya biar, saya pakai kalau saya butuh confident boost. malah membuat waswas. dan pagi ini saya pikir,
i love that i love you enough
that way, i will always use you
wait, let me rephrase that,
that way, i will keep you close to me constantly.
*kok tampak jahat yah? tapi tidak, saya pikir.
saya pikir saya jujur dan tulus, hahahahahaha.
pagi ini hujan, sambil berjalan saya berpikir untuk membuka payung, tapi saya urungkan, dan mengapa saya mengurungkan niat itu, membuat saya berpikir, sepanjang jalan.
seperti ketika saya mau membuka payung. saya malas memakai payung saya karena saya tidak mau payung saya rusak, saya tidak mau payung deep navy blue yang saya beli di butik di bandung itu rusak. saya tidak mau payung yang hampir berwarna hitam yang saya tunggu-tunggu dan cari0cari itu rusak.
saya juga jadi ingat kalau, saya tidak mau menggunakan brown feather boots saya karena enggak mau basah. enggak mau tergores di bus. enggak mau muncul lipatan di depan karena bekas jalan jauh.
saya juga jadi ingat kalau, saya enggak mau menggunakan brown leather bag charles and keith saya buat naik bus. okay, emang bukan barang yang mahal banget, tapi itu saya beli pakai tabungan yang lumayan lama saya sisihkan. semua barang juga saya beli pakai tabungan sendiri. tapi yang ini, sedikit lebih lama dari yang biasanya.
saya lihat apa yang saya pakai. saya pakai sepatu 15ribu yang saya beli di gasibu dan saya modifikasi sedikit. bukan karena enggak peduli kalau dia rusak. saya peduli banget, soalnya dia enak banget dipakai. nyaman dan enggak bikin saya waswas.
saya pakai tas fred perry hitam kesukaan saya. waktu saya beli lumayan mahal sih, tapi dia udah agak beladus karena saya pakai kuliah. bahannya juga enggak gampang koyak, kanvas. enggak gampang kotor, dan bagian belakangnya sudah rusak.
banyak kejadian semacam ini, dengan berbagai barang, walaupun sebenarnya barang saya enggak banyak, haha. tapi pengalaman tadi di pagi hujan bikin saya sadar. saya sadar, kalau saya memilih untuk menyukai sesuatu dengan cukup, tidak belebih, tidak berlebihan.
dan justru, hal yang saya suka dengan jumlah yang cukup adalah hal yang selalu ada di dekat saya. sementara hal yang saya sukai berlebihan, jauh dari saya, saya biar, saya pakai kalau saya butuh confident boost. malah membuat waswas. dan pagi ini saya pikir,
i love that i love you enough
that way, i will always use you
wait, let me rephrase that,
that way, i will keep you close to me constantly.
*kok tampak jahat yah? tapi tidak, saya pikir.
saya pikir saya jujur dan tulus, hahahahahaha.
bener cil..setuju dgn itu.. harus bisa mengendalikannya.. yg berlebihan selalu punya efek yg g baik.. hehe..
ReplyDeleteaiiih bijak bener, tapi iya sih, setuju, yap yap yap :D
ReplyDeletehehe.