juli di taman kota
"dua mata hitam
adalah matahati yang biru
dua mata hitam
sangat kenal bahasa rindu
rindu
bukanlah milik perempuan melulu
dan keduanya sama tahu
dan keduanya tanpa malu
dua mata hitam terbenam
di daging yang wangi
kecantikan tanpa sutra,
tanpa pelangi
dua mata hitam
adalah rumah temaram,
secangkir kopi sore hari,
dan kenangan yang terpendam."
-mata hitam
saya tidak ingat kapan terakhir kali saya duduk di taman. tapi saya ingat baru minggu kemarin saya mengagumi pohon dengan batang yang kecil namun memiliki ranting yang menjulang panjang. sayangnya, dia berada tepat di depan sebuah mall. bukan di taman, seperti kemarin.adalah matahati yang biru
dua mata hitam
sangat kenal bahasa rindu
rindu
bukanlah milik perempuan melulu
dan keduanya sama tahu
dan keduanya tanpa malu
dua mata hitam terbenam
di daging yang wangi
kecantikan tanpa sutra,
tanpa pelangi
dua mata hitam
adalah rumah temaram,
secangkir kopi sore hari,
dan kenangan yang terpendam."
-mata hitam
iya, kemarin. saya sempatkan kita untuk duduk sebentar di sana. tidak ada agenda. membunuh waktu saja. karena saya jengah dengan pusat perbelanjaan, dengan kendaraan, dan dengan gedung-gedung menjulang.
lalu terdengarlah bunyi-bunyian itu. mulai saja pikiran saya kembali membunyikan keluh, kesal. "senangnya jadi anak SMA," pikir saya. melantur lewat kata-kata, sepertinya kamu juga dengar. anak-anak itu berlatih marching band di taman ini. bahakan beberapa memakai seragam sekolah. rajin sekali, di hari minggu.
lalu saya palingkan perhatian. pada setumpuk daun kering di sekitar. tangan saya mulai bergerak tidak mau diam. membentuknya menjadi semacam kolase, bebungaan. buat saya, hasil karya saya itu layak didokumentasikan, lalu saya potret dengan kameran ponsel seadanya.
kamu juga iseng, mulai ikut memotret. saya pikir sudah saatnya, saya keluarkan bekal yang pagi kemarin saya siapkan. tiga buah burger kampung yang akhir-akhir ini kita suka makan. kali ini, saya tancapkan sebatang lilin. lilin yang tahun lalu juga saya nyalakan di bulan juli. iya, masih saya simpan.
lalu saya suruh kamu meniupnya. saya juga potret si bekal. sayangnya bukan ketika kamu meniup lilinnya. karena banyak angin, kamu harus buru-buru. saya keluarkan juga sebuah bungkusan kuning. saya bungkus seadanya. di dalamnya saya letakkan sebuah buku. isinya tulisan-tulisan penyair terkenal yang belum lama ini meninggal.
saya minta kamu bacakan, beberapa judul. saya takjub. tidak heran dia sangat disanjung. saya betul-betul baru menyimak karyanya. mata hitam, kesukaan saya. lalu kita berdua sadar.
kapan, terakhir kali kita menulis puisi?
taman apa di mana itu? si ipen ulang taun ya? wah selamat!! terkesan sangat romantis dan menyenangkan sekali perayaannya..
ReplyDeleteiya ga, ulang tahunnya mah tanggal 8, cuman baru sempet pulangnya kemarin. itu, di balkot, di depan patung badak hahahaha.
ReplyDeletehaa balkot memang juara (buat pacaran) :))
ReplyDeletehaha..iya deh..
ReplyDeletejadi habis dari situ kesini atau dari sini ke situ ?
hehehe...
nampak seru cil..hahayyy..
buat melamunmelamun sore sendiri juga oke, buat interview narasumber skripsi juga, buat semuasemua hehe :D
ReplyDeletehabis dari situ ke sini.
ReplyDeletesambil nunggu siang datang hahihu :p
kamu juga ih tampak seru ut,
jadi gimana pemandian cihampelas, teh?
om cepak ulang tahun yah cil? aduh..belum saya teke euy cil..hahaha.
ReplyDeleteya gitu deh..mencekam lah cil..hiiiiiiii..
rinding merinding..dingding pak dingding..
hiii, kamu memotret uka uka yah di sana :))
ReplyDeleteiyah itu si suripen diteke dulu, pake duit :p
hahaha..memotret yg "invisible"..
ReplyDeleteseperti kenangan atau perasaan seseorang...hmmmm..
coba, saya, mau lihat contohnya dong :D
ReplyDelete