Menurut Survey, Warna Hitam Itu Terbaik untuk Dipakai


3 alasan saya (dan saya yakin banyak orang lainnya) selalu pakai baju hitam.



 

Merah. Itu warna pertama yang saya suka. Kemudian beranjak ke marun lalu hitam. Dan sampai sekarang warna kesukaan saya adalah hitam. Hampir semua baju, tas, sepatu, gadget saya hitam. Kalau enggak hitam, ya, turunannya, abu, lalu putih.

Awal kerja saya sering dibilangin sama teman sekantor buat mencoba warna lain. Maklum, saya kerja di media lifestyle yang cukup memerhatikan masalah penampilan. Katanya, jangan terkungkung, main aman sama hitam. Kenyataannya, saya udah nyoba. Waktu kecil semua baju saya warna-warni, kebanyakan pink dan warna cerah lainnya. Saya pilih hitam karena dialah yang terbaik buat saya, setelah mencoba berbagai warna lain.

Jadi, pertama kali memutuskan ini sekitar semester empat kuliah. Banyak membaca, banyak mengobrol, banyak informasi baru. Banyak berpikir, banyak merenung, banyak instrospeksi diri. Di antara kesemuanya saya menemukan, hitam. Karena warna itu yang paling menggambarkan perasaan saya di dalam, dan itu yang ingin saya perlihatkan di luar. Be yourself, they say. So I be.

Sikap
Meminjam perkataan desainer terkenal berdarah Jepang, Yohji Yamamoto, memakai hitam memisahkan saya dengan yang lain sekaligus membuat saya di latar belakang. Tidak menonjol tetapi hadir dengan kuatnya, dengan sikap. Kenapa fotografer umumnya pakai hitam? Karena ia harus beraktivitas dan terus berpindah tanpa menarik perhatian. Saya enggak suka jadi pusat perhatian, tapi juga enggak suka diabaikan. Black is rebellious like that.

(fashion.telegraph.co.uk)

“Black is modest and arrogant at the same time. Black is lazy and easy – but mysterious. But above all black says this: “I don’t bother you – don’t bother me,” Yohji Yamamoto, fashion designer berdarah Jepang.

“I wore black because I liked it. I still do, and wearing it still means something to me. It’s still my symbol of rebellion — against a stagnant status quo, against our hypocritical houses of God, against people whose minds are closed to others’ ideas,” Johnny Cash.

Effortless
Dari segi gaya, hitam selalu terlihat effortlessly stylish. Lihat saja Michael Kors, Steeve Jobs, atau Anna Sui. Mereka lebih sering memakai warna hitam dari warna lain. T-shirt hitam dipadu denim, duo klasik ini enggak akan pernah out of style

“To begin with, black has class. It’s the best color. This is no other color that is better than black. There are many other colors that are appropriate and happy but those colors belong on flowers. Black is a color that is man-made. It is really a projection of the brain. It is a mind color. It is intangible. It is practical. It works 24 hours a day. In the morning or the afternoon, you can dress in tweed, but in the evening, you look like a professor who has escaped from a college. Everything else has connotations that are different, but black is good for everything,” Massimo Vignelli, disainer dari Italia.

(hustwit.com)


The best color
Bukan cuma Massimo Vignell yang bilang black is the best color. Tapi hasil penelitian ini juga. Kaget banget pas nemu artikelnya, ada yang meneliti respon orang lain terhadap warna pakaian yang kita pakai dan apa persepsi mereka tentang si pemakai. Dan hasilnya, berpihak pada saya, ha-ha-ha.

Hitam yang selalu diasosiasikan dengan goth, kematian, atau musik underground ternyata memberikan persepsi lain di mata yang melihatnya. Menurut penelitian ini, orang yang memakai warna hitam terlihat percaya diri, serius, bisa diandalkan, dan team player.

Malah, menurut penelitian ini, warna hitam adalah warna yang hampir selalu appropriate untuk setiap kesempatan. Dari wawancara kerja dan kencan pertama. Dan ini dia beberapa chart hasil penelitiannya:




There you go.

Comments